Scroll untuk baca artikel
BeritaSUMATERASumatera Barat

Bukittinggi Launching Pekan Imunisasi Dunia 2022 Guna Minimalisir Penyakit

×

Bukittinggi Launching Pekan Imunisasi Dunia 2022 Guna Minimalisir Penyakit

Sebarkan artikel ini

Views: 119

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi gelar  Launching Pekan Imunisasi Dunia (PID) dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).  Gubernur Sumatera Barat (Sumbar),  Mahyeldi didampingi Wakil Walikota Bukittinggi, Marfendi di Aula Pendopo Rumah Dinas Walikota Bukittinggi, Rabu (20/4).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Metrizal, KetuaPokja KIPI Kota Bukittinggi, jelaskan, Pekan Imunisasi Dunia (PID), bertujuan  mempromosikan penggunaan vaksin  dapat melindungi seseorang dari berbagai penyakit.

“Pelaksanaan Pekan Imunisasi Dunia (PID) pada pekan terakhir  bulan April setiap tahun, tanggal 16-22 April / 2022,” jelasnya.

Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2022  dengan  tema nasional “Sehatkan Keluarga Lewati Pandemi” dengan Imunisasi Lengkap.

Imunisasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka menurunkan dan mencegah anak dari penyakit tertentu. Pemberian imunisasi  dalam bentuk suntikan, dan obat.

“Bukittinggi terjadi penurunan capaian cakupan imunisasi dasar tahun 2021 sebesar 53,1 persen dari target yang harus dicapai sebesar 95 persen. Sementara kelurahan yang Universal Coverage Imunisasi (UCI)  kelurahan yang mencapai target cakupan imunisasi melebih 80 persen. Dari 24 kelurahan  6 kelurahan UCI atau 25 persen kelurahan di Kota Bukittinggi yang UCI pada Tahun 2021,” urainya.

Sementara itu, Marfendi menyampaikan, kegiatan Pelaksanaan gebyar Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2022, merupakan momentum yang tepat dan strategis. Kegiatan meningkatkan  kesadaran masyarakat, untuk melakukan tindakan kolektif dari seluruh unsur masyarakat dan swasta untuk meningkatkan cakupan imunisasi sebagai perlindungan semua kelompok umur. Juga berguna mencapai eradifikasi dan eliminasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti difteri, campak, polio, pertussis.

“Penurunan cakupan imunisasi mengakibatkan timbulnya daerah kantong yang berpotensi menjadi sumber kasus  PD3I atau penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.  Bukittinggi pada tiga minggu terakhir telah terjadi peningkatan kasus campak hampir di semua kelurahan  jika  tidak cepat diantisipasi akan menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa),” ulas  Marfendi.

Perlu dilakukan strategi melalui penguatan imunisasi dasar dan pemberian imunisasi. Tambahan pada bulan Mei hingga Juni 2022, melalui Bulan imunisasi Nasional (BIAN). Pemberian imunisasi Campak Rubela pada usia 9 bulan sampai 15 tahun. Imunisasi Kejar (Catch-Up) bagi anak balita yang belum lengkap imunisasi dasarnya.

Wakil Walikota menghimbau untuk menggerakkan semua sumber daya semua sektor terkait. Termasuk swasta untuk berperan aktif dalam pelaksaan Pekan Imunisasi Dunia (PID) dan Bulan Imunisasi Nasional (BIAN). Agar cakupan imunisasi di Kota Bukittinggi bisa mencapai target nasional.

“Keterlibatan masyarakat penting untuk mempromosikan  sebab  imunisasi / vaksin untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi semua anak. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),” ujar Marfendi.

Enam kelurahan UCI (Universal Child Immunization)  dengan capaian imunisasi lebih  80 persen diantaranya, Kelurahan Birugo, Kelurahan Sapiran, Kelurahan Kubu Tanjung, Kelurahan Parit Antang, Kelurahan Koto Selayan dan Kelurahan Gulai Bancah.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, “Pandemi Covid – 19 yang terjadi sejak tahun 2020 berdampak pada penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan”.

Dari data yang dihimpun, untuk tingkat global, cakupan imunisasi menurun 86 persen di tahun 2019 menjadi 83 persen tahun 2020. Jumlah anak yang tidak dapat imunisasi dasar sebesar 23 juta anak di Indonesia juga mengalami penurunan cakupan Imunisasi dasar, dari 93,7 persen di tahun 2019 menurun menjadi 77,3 persen di tahun 2021.

“Dengan berkurangnya imunisasi, dikhawatirkan dampaknya mempengaruhi daya tahan anak dari penyakit. Maka  dilakukan launching secara internasional Pekan Imunisasi Dunia,” jelasnya.

“Semoga PID KLB dari penyakit bisa diminimalisir. Kegiatan ini dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Barat,” tutup Buya Mahyeldi. (Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *