Views: 208
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Bukittinggi terpilih dari 50 kabupaten kota se Indonesia ikut menandatangani kesepakatan menuju kota cerdas. MoU ditandatangani secara virtual, di Bukittinggi Command Center, Kamis (21/04).
Menkominfo Johnny G. Plate, secara virtual, menyampaikan, tidak semua daerah dapat dikatakan smart city. Karena smart city bukan hanya tentang banyaknya platform digital atau platform aplikasi yang digunakan tentang ketersediaan infrastruktur teknologi informasi.
“Semua kota bisa dikategorikan smart city, apabila kota tersebut dapat dan mampu mendayagunakan data serta teknologi digital untuk membuat kebijakan lebih baik dan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat. Manfaat dari pendayagunaan data dan teknologi digital dalam implementasi smart city juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam birokrasi pemerintahan,” ulas Jhonny.
Gerakan menuju smart city berupaya menumbuhkan lebih banyak lagi kota cerdas di Indonesia. Melalui program ini dilakukan pendampingan intensif smart city terhadap 25 kabupaten dan kota tahun 2017, 50 kabupaten /kota di tahun 2018, 25 kabupaten / kota tahun 2019 dan 48 Kabupaten/ kota di tahun 2021.
Secara khusus tahun 2021 terdapat 7 kabupaten kota yang mendapatkan pengulangan pendampingan dari tahun sebelumnya. Dengan demikian terdapat total 141 kabupaten kota dari 514 kabupaten kota di Indonesia yang tergabung dalam gerakan menuju smart city sampai tahun 2021.
“Untuk tahun 2022 dilakukan pendampingan penyusunan master plan smart city bagi 50 kabupaten, kota terpilih. Dengan penambahan ini di Tahun 2022 sebanyak 191 kabupaten kota gerakan menuju smart city Indonesia,” paparnya Menkominfo dalam virtual meeting.
Wali Kota Bukittinggi, melalui Asisten III Setdako bersama Kadiskomifo, Erwin Umar, “terima kasih pada Kemenkominfo yang telah mempercayakan Bukittinggi sebagai satu dari 50 kabupaten kota se-Indonesia, untuk mendapat pendampingan penyusunan master plan smart city”
Program tersebut memberi pendampingan dan asistensi, sehingga kepala daerah bisa mendapatkan input formulasi kebijakan dalam rencana induk smart city yang tepat dan akurat.
Pemko Bukittinggi mendapat pendampingan dari Kemenkominfo terhadap pengembangan 6 pilar utama smart city. Smart government, smart people, smart mobility, smart living, smart economy dan smart environment.
“Adanya program ini, Bukittinggi dapat menerapkan gerakan menuju smart city secara terpadu dalam rangka meningkatkan kemudahan pelayanan publik,” terang Asisten III. (Yet).