Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Polda Jabar Amankan 1 Ton Sabu di Pangandaran

×

Polda Jabar Amankan 1 Ton Sabu di Pangandaran

Sebarkan artikel ini

Views: 104

PANGANDARAN, JAPOS.CO – Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Jabar berhasil mengamankan narkoba jenis sabu-sabu seberat satu ton. Sabu ini diamankan di Pantai Mandasari Kecamatan Patigi Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (16/3). “Total yang diamankan 1.000 kilogram,” Direktur Ditresnarkoba Polda Jabar Kombes Pol Johannes R Manalalu, didampingi Wadir Ditresnarkoba AKBP Nuredy Irwansyah melalui keterangannya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Beruntung, polisi yang telah mencium operasi tersebut berhasil mengamankannya saat kapal tersebut hendak berlabuh di pantai. 66 bungkus dan para pelaku berhasil diamankan. Saat ini polisi masih melakukan pengembangan kasus tersebut.

Selain mengamankan satu ton sabu, tim yang dipimpin AKBP Herry Afandi ini juga mengamankan lima orang yang diduga membawa sabu tersebut. Adapun kelimanya diketahui berinisial DH, HH, AH, seorang perempuan berinisial NS, dan warga Afghanistan berinisial M. Johannes menjelaskan, satu ton sabu tersebut merupakan kiriman dari Iran menggunakan kapal melalui jalur perairan Pangandaran Jawa Barat. Setibanya di Pangandaran, sabu tersebut dipindahkan ke kapal nelayan.

Belakangan diketahui bahwa NS merupakan mantan atlet nasional cabang olahraga sepeda BMX. Ketua Harian Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jabar, Gunaryo, mengaku, semua pengurus ISSI Jabar terkejut terkait keterlibatan mantan atlet sepeda BMX tersebut. “Ya, kami semua kaget dan prihatin. Kemarin teman-teman dari ISSI Jabar juga sudah hubungi pihak keluarga, tapi pihak keluarga menyebut dia seperti tak sengaja atau tak tahu apa yang dia bawa,” kata Gunaryo.

Gunaryo menjelaskan, NS sudah tak aktif lagi dalam persepedaan Jabar sejak 2016. Setelah itu, NS bekerja sebagai sopir tembak. “Sejak PON Jabar 2016, pihak kami lost contact dengan NS. Saya meyakini NS tak tahu yang dia bawa itu barang terlarang. Dia juga ketika menjadi atlet sepeda selalu totalitas memberikan dedikasi ke sepeda BMX seperti mewakili Porda Tasik dan PON Jabar,” jelasnya.

Gunaryo berharap kasus ini menjadi perhatian, utamanya kepada pemerintah daerah terhadap atlet-atlet yang memang sudah tak terpakai di atas 25 tahun. “Ini yang harus menjadi perhatian stakeholder yang ada, termasuk pemerintah daerah untuk berikan peluang kehidupan yang layak,” ujarnya.

Rasa prihatin juga diungkapkan Ketua KONI Kabupaten Tasikmalaya, Saeful Hidayat. Menurut Saeful, NS pernah memperkuat kontingen atlet Kabupaten Tasikmalaya cabang sepeda BMX untuk even Porprov Jabar. “Kami turut prihatin atas apa yang menimpa NS saat ini. Kami pun tak bisa berbuat apa-apa, terlebih ia sudah tak lagi berkiprah di Kabupaten Tasikmalaya. Selama berkarier sebagai atlet sepeda BMX. Setahu saya kiprah terakhirnya di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018. Kalau tak salah pada even Proprov Jabar,” tandas Saeful. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *