Views: 268
BANDUNG, JAPOS.CO – Kunjungan Lapangan Letjen TNI. I Nyoman Cantiasa, SE MTr (Han) ke Kawasan Agrobisnis Kabupaten Bandung rupanya mendapat respon positif dari Hasbi Selaku Ketua Kelompok Tani Rimba Jaya, Desa Mekarsari Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung, Sabtu (12/3/2022).
“Semoga dengan kedatangan beliau akan lebih memotivasi kami, untuk lebih meningkatkan produksi kopi yang saat ini sedang dilakukan di Desa Kami,” ujar Hasbi.
Selain itu, Hasbi menerangkan, bahwa kedatangan Pangkogabwilhan III ke lokasi perkebunannya tidak lain adalah untuk meninjau kegiatan para kelompok tani kopi dan kelompok Perkebunan tanaman Akasia yang memiliki potensi ekonomi luar biasa.
“Alhamdulilah kelompok tani kami telah menuai manfaat dari produksi Kopi Arabika dan Rabusta, yang kini manfaatnya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat kami,” tutur Hasbi.
“Keberadaan kelompok Kopi kami kini telah diikuti oleh 5 LKMD yang ada di Kecamatan Ciwidey, hingga sekarang masih tetap bergelut di perkebunan kopi,” lanjut Hasbi
Jenis Produksi Kopi yang ditanam di Desa Mekasari adalah jenis Kopi Robusta dan Arabika. Namun yang paling populer di desa mekasari adalah jenis kopi Arabika, karena jenis kopi yang ditanam tersebut sangat menyesuaikan dengan kontur tanah yang berbukit, yang keberadaannya tepat di Desa Mekarsari.
Di tempat yang sama Letjen TNI I Nyoman selaku Pangkogabwilhan III beserta stafnya begitu antusias mendengar pemaparan dari Ketua Kelompok Tani Kopi Hasbi dan pemapar lainnya.
“Hari ini kami mendapat pelajaran yang luar biasa terkait bagaimana menanam dan memetik Kopi, rupanya cara memetik buah kopi harus dengan perasaan juga, karena jika tidak tepat dalam memetik buah kopi, itu akan mengakibatkan tidak tumbuh dan tidak berbunga Kembali,” ujar perwira bintang tiga tersebut.
Tidak terhenti di perkebunan Kopi, selanjutnya I Nyoman Cantiasa bertandang juga ke kolompok perkebunan Asparagus yang di Ketuai oleh Dadang.
Dadang menyebut jika menanam Asparagus itu akan menghasilkan keuntungan yang berlipat, karena selain dikonsumsi tangkainya yang berkhasiat, juga bisa diolah dengan dikeringkan untuk dijadikan racikan Teh.
“Kunjungan lapangan ini sebagai study untuk mencari model pengembangan pertanian dan perkebunan untuk diterapkan di wilayah jajaran Kogabwilhan III, baik Papua, Papua Barat dan Maluku,” pungkas Pangkogabwilhan III sebelum mengakhiri kunjungan lapangan tersebut. (Yan/Dm)