Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Timur

Tidak Diketemukan Virus Omicron di Trenggalek, Gus Ipin Himbau Warga Tak Panik

×

Tidak Diketemukan Virus Omicron di Trenggalek, Gus Ipin Himbau Warga Tak Panik

Sebarkan artikel ini
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat melakukan jumpa pers di Pendopo Manggala Praja Nugara, Senin (17/1/2021) siang.

Views: 185

TRENGGALEK, JAPOS.CO – Tanggapi informasi adanya dugaan warga Trenggalek yang terpapar virus varian Omicron, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek bergerak cepat melakukan langkah-langkah antisipasi. Bupati Trenggalek pun, segera memerintahkan jajarannya agar mengambil tindakan yang diperlukan. Selain itu, seluruh masyarakat Trenggalek juga dihimbau untuk tidak panik dalam menanggapi isu (pemberitaan) yang terlanjur beredar.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Mengutip dari pernyataan resmi Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam ‘press release’ yang digelarnya pada Senin (17/1/2022) bahwa ditegaskan hingga saat ini tidak diketemukan Varian Omicron Covid 19 di daerah Trenggalek. Bupati muda tersebut secara serius menyikapi adanya pemberitaan di salah satu media dengan judul, “Pulang Dari Trenggalek, Warga Malang Terpapar Omicron”. Salah satunya, dengan melakukan ivestigasi hingga ‘traching’ dilapangan. Hal ini dilakukan guna menjaga agar tidak menjadikan kepanikan oleh warganya.

“Berdasar hasil investigasi itu, dari 6 kontak erat yang ada, kesemuanya dinyatakan negatif Covid 19 baik melalaui hasil Swab  Antigen maupun Swab PCR,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu (press release), bupati yang akrab di sapa Gus Ipin ini sempat menegaskan jika semua berawal dari adanya berita mengenai seseorang yang dinyatakan positif terpapar Omicron. ” Jadi telah beredar berita bahwa ada pasien atas nama nyonya “L” yang di Swab pada tanggal 11 Januari, kemudian dinyatakan positif Varian Omicron,” imbuh Gus Ipin.

Sedangkan nyonya “L” dimaksud, sambung dia, memang betul berkunjung ke Trenggalek, namun telah meninggalkan Trenggalek sejak tanggal 31 Desember 2021. Jadi kalaupun diklasifikasikan yang di Trenggalek ini sebagai kontak erat, sesuai pedoman Kemenkes itu bukan kontak erat.

“Memang benar pernah di Trenggalek namun telah meninggalkan Trenggalek sejak 31 Desember,” jelasnya.

Dijelaskan pula oleh bupati, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga sudah merilis beliau tertular dari tuan “D”, yang diketahui positif tanggal 5 Januari. Namun, demi kehati-hatian akhirnya Pemkab Trenggalek melakukan ‘screening’ dan juga ‘traching swab’ baik Antigen dan juga PCR. “Alhamdulillah, ke-6 orang yang diduga pernah ada 1 area dengan Nyonya “L” semua dinyatakan negatif,” ujarnya.

Seharusnya, lanjut bupati, ketika merujuk pada pedoman dari Kementrian Kesehatan sebenarnya kasus ini sudah lepas dari masa inkubasi. Akan tetapi, demi kehati-hatian tetap harus dilakukan ‘traching’ serta langkah-langkah penanganan lain yang diperlukan.

“Yang perlu kita garis bawahi, hingga saat ini tidak diketemukan Varian Omicron di Kabupaten Trenggalek dan saya minta tidak menjadi kepanikan namun menjadi kewaspadaan bagi seluruh warga masyarakat,” imbau Gus Ipin lebih lanjut.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana (Kadinkes, PPKB) Kabupaten Trenggalek, dr. Saeroni juga menambahkan, untuk bisa dinyatakan sebagai korban paparan dari varian Omicron itu apabila hasil test PCRnya positif. Baru nanti sampel akan dikirim ke Surabaya, “selama tidak ada yang positif Dinas Kesehatan tidak mengirim sampel ke-Surabaya,” tandasnya.

Sedangkan untuk mencegah masuknya Varian Omicron, Pemkab Trenggalek telah melakukan berbagai upaya termasuk diantaranya mengikuti himbauan dari pusat, untuk memitigasi umum mulai menyiagakan kembali seluruh perangkat yang ada. Mulai dari safe house, selter dan rumah sakit sesuai arahan Menteri Kordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marinves) yang juga Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM Darurat di Jawa dan Bali.

“Kemudian juga mulai menggalakkan himbauan terhadap protokol kesehatan dan juga terus mengejar capaian vaksinasi. Baik untuk lansia, boster lansia dan anak anak,” pungkas dr Saeroni. (HWi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *