Views: 271
TANAH DATAR, JAPOS.CO – Rapat pembahasan kerja sama antara Dinas Kominfo Kabupaten Tanah Datar dengan beberapa perusahaan media yang yang berlangsung di Aula kantor Bupati, Kamis (13/1/2022) berlangsung ricuh.
Dalam agenda rapat pembahasan kerjasama tersebut, hadir para pimpinan media, baik media daerah maupun media nasional.
Dan dari pemkab Tanah Datar sendiri diwakili oleh Kadis Kominfo Tanah Datar, Drs.Abrar, Kabid IKP, Roza Malfita, S.STP dan Sekretaris Dinas Kominfo Yusrizal Sakeh.
“Kita akan bahas kerangka acuan kerja untuk tahun 2022 ini.” Ujar Abrar. Kemudian Abrar memaparkan materi KAK yang berisi beberapa substansi pokok bahasan, diantaranya untuk semua kerjasama media massa daerah dan nasional dapat dilaksanakan dengan persyaratan “Media minimal sudah terverifikasi di Dewan Pers.”
Tentang media minimal sudah terverifikasi di Dewan Pers mendapat reaksi penolakan oleh peserta rapat. “Media cukup terdaftar di Dewan Pers,” ujar Mendriyanto, pemred Mentreng.com.
Lain halnya dengan Riadi Sutan Polowan SE, Pemred Indoconer.com,” Wartawan mau UKW atau tidak, itu bukan menjadi penghalang, karena setahu saya, Dewan Pers tak pernah mengintruksikan syarat kerjasama dengan pemerintah harus wartawan yang kompetensi,”
Sementara Anggit Dwi Prayoga wartawan padangexpo, “Dinas Kominfo harus bisa membedakan wartawan yang sudah UKW atau tidak, tolong juga dihargai wartawan yang telah UKW, karena untuk UKW tersebut tidak mudah untuk mendapatkannya.”
Terpisah ketua KWRI Kabupaten Tanah Datar, Bonar Surya Winata S.sos mengatakan,” Abrar selaku Kadis Kominfo Tanah Datar sangat arogan dan melecehkan kami sebagai tamu yang di undang dalam rangka membicarakan akan kerjasama kontrak media.”
“Abrar tidak mencerminkan sebagai seorang kepala dinas, apalagi seorang ASN. Kami pimpinan perusahaan pers atau yang mewakili diundang dalam rapat ini, tapi dengan sombong dan pongahnya, si Kadis Kominfo Abrar menunjuk peserta rapat dengan tangan kiri.”
“Abrar harus tahu, karena wartawan merupakan pilar ke 4 demokrasi, apabila sikap Abrar seperti ini terus, nantinya hal ini bisa menjadi presedent buruk kepada kepemimpinan Bupati Eka Putra”. Ujra Bonar
Dan Bonar juga berharap, supaya untuk yang akan datang agar Bupati bisa menempatkan seorang Kadis di Dinas Kominfo yang tidak arogan, tutup Bonar. (Dms)