Views: 209
TRENGGALEK, JAPOS.CO – Hadiri pelantikan Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC-HIPMI) Kabupaten Trenggalek, di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (10/1/2022), Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berharap keberadaan para pengusaha muda ini bisa membantu pemerintah. Khususnya, dalam mengungkit laju perekonomian dan ikut mengentaskan kemiskinan diwilayah Kabupaten Trenggalek. Bupati muda tersebut punya rasa optimis tinggi akan milenial yang sudah menggeluti dunia bisnis itu.
“Ini teman-teman pengusaha muda yang siap berkolaborasi dengan kita,” ungkap Bupati Arifin mengawali sambutannya.
Bupati yang akrab disapa Gus Ipin ini, bersyukur akhirnya HIPMI sudah bisa dilantik. Dengan begitu, dua sektor yang saat ini sangat dibutuhkan progresnya ditengah pandemi Covid-19 akan bisa segera jadi alternatif solusi.
“Impian kita terbesar untuk teman-teman yang berjuang ini dua hal, satu bagaimana transformasi ekonomi dan yang kedua adalah bagaimana kita memutus kemiskinan. Karena selama Pandemi Covid 19 kemiskinan kita meningkat 2%,” imbuhnya.
Menurut suami Novita Hardiny itu, saat ini PR bersama-nya adalah, bagaimana berinvestasi dan linier dengan usaha yang digeluti banyak orang di Kabupaten Trenggalek. Apakah itu produksi hilirisasi produk-produk pertanian dan perikanan atau memberdayakan masyarakat desa lewat unit-unit usaha yang ada di desa, baik melalui desa wisata ataukah BUMDesma.
“Tolong pemerintah dibantu mikir, privat sector atau teman teman muda yang ada di HIPMI ini mari kita kerja bersama-sama,” ujar bupati.
Oleh karenanya, lanjut Gus Ipin, guna menarik investasi ke Trenggalek, pemerintah daerah harus punya terobosan. Diantaranya, program-program yang berkaitan dengan iklim investasi. Seperti misal, yang dinamakan lelang investasi. “Intinya karpet merah bagi investor yang ingin masuk ke Trenggalek. Tidak hanya kemudahan dalam pengurusan usaha, melainkan juga banyak skema menarik yang ditawarkan tentunya dengan sistem saling menguntungkan,” jelas dia.
Sebab, dengan adanya lelang investasi, investor tidak perlu beli tanah. Akan dicarikan tanah, baik itu milik pemerintah, tanah pemerintah desa atau mungkin tanah-tanah yang lain yang dikerjasamakan. Pemkab. Trenggalek inginnya, investor dipermudah, karena dalam investasi pertama yang dicari pasti tanah dulu. Sedangkan tanah yang disiapkan tentunya harus memiliki nilai strategis dan tidak menyimpang dari tata ruang yang ada.
Kenapa berpijaknya tanah, karena lahan tanah di Trenggalek mahal. Hal ini diakibatkan 70 % wilayah Trenggalek pegunungan dan kebanyakan lahan datar yang ada merupakan areal lahan sawah berkelanjutan yang harus dipertahankan untuk ketahanan pangan. Dari sinilah mengapa Bupati Trenggalek berupaya keras menyiapkan tanah-tanah milik pemerintah yang clear and clean untuk dikerjasamakan.
Skema kerjasamanya bisa sewa, bisa pengelolaan bareng dan dikerjakan dalam kurun 30 tahun. Kalau sudah habis dan mau diperpanjang lagi bisa. Terus juga bisa dengan sistem KSO, dimana unit usaha yang mungkin sudah dimiliki oleh Kabupaten Trenggalek, seperti di sisi perikanan ada pabrik es, kalau mau dikembangkan bikin Cold Storage bisa.
Pemkab Trenggalek juga mendorong lelang ikan secara online dan pemerintah daerah tinggal butuh buyernya. Suami Novita Hardini itu juga mengajak pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI dan bergerak di sektor itu bisa konsorsium untuk membantu nelayan. Karena hasil nelayan selama ini terbelinya oleh orang-orang itu saja. Tangkapan ikan banyak dapatnya juga segitu, sedikit juga segitu. Kadang-kadang bayarnya juga tidak cash, masih diutang lagi.
Bila dengan lelang online ikan, pembeli tinggal membuat akun fish on. Uangnya ada di aplikasi, terus transaksinya dilakukan secara online dan masuk ke rekeningnya nelayan. Sehingga tidak ada lagi yang masih punya piutang yang harus ditagihkan.
Banyak hal, lanjut Bupati Arifin menjelaskan. Di sisi lain kita juga punya potensi agro yang cukup besar. Harapan saya ini bisa di kelola produk hilirisasinya. Patut disyukuri kemarin ada satu investor yang cukup representatif. Beberapa pengusaha dari Taiwan menjajaki kerjasama di sini karena punya permintaan Buah Naga yang cukup besar.
Di Taiwan lahan Buah Naga terluas cuma 11 Ha. Jadi mereka ingin mencari tanah yang lebih luas lagi. Kebetulan datangnya ke Trenggalek. Kemarin kita langsung ber MoU, habis visit ke beberapa tempat, orang Taiwan ini langsung tertarik karena banyak yang bisa dikerjakan di Trenggalek.
Senang dengan kesepakatan yang ditandatangani, perwakilan Taiwan menyebut itu sebagai modal untuknya mengajak beberapa pengusaha dari Taiwan datang ke Trenggalek. Rencananya setelah Hari Raya Imlek, atau kurang lebih awal Maret.
“Nanti kalau bisa kerjasama dengan sektor lokal, petani-petani lokal, teman HIPMI ikut mengawal rasanya saya optimis ekonomi di Trenggalek ini bisa bangkit,” tandasnya.
Ketua BPC HIPMI terlantik, Didit Sasongko, menyambut baik tantangan dari bupati Trenggalek. Menurutnya tantangan yang diberikan menjadikan sebuah cambuk semangat bagi HIMPMI untuk bisa berkolaborsi dengan Pemkab Trenggalek demi Trenggalek yang lebih baik.
“Rata-rata kami dari pengusaha lokal Trenggalek, tentunya merasa terpanggil untuk bisa berusaha sekaligus membantu dan mendukung kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek,” ungkap Didit usai dilantik.
“Sebagai ketua terlantik, tentunya saya dan teman teman di HIPMI akan berusaha semaksimal mungkin membantu program beliau dengan mengoptimalkan segala lini usaha yang kami mampu dan bisa kita kolaborasikan dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek,” pungkasnya. (HWi)