Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEKepulauan Bangka-BelitungSUMATERA

HKTI Belitung dan Beltim Dukung Pemerintah Antisipasi Krisis Pangan

×

HKTI Belitung dan Beltim Dukung Pemerintah Antisipasi Krisis Pangan

Sebarkan artikel ini

Views: 192

BELITUNG, JAPOS.CO – Sebagai wadah petani dalam Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) konsisten bermitra dengan pemerintah siap mendukung dan mewujudkan program pemerintah di sektor pertanian, perikanan, kelautan dan sektor lainnya di samping menjaga kelestarian lingkungan hidup agar kehidupan alam dan potensi SDA dapat dimanfaatkan para petani demi mewujudkan program ketahanan pangan dan antisipasi krisis pangan baik secara Nasional, Regional maupun Lokal termasuk di Kabupaten Belitung dan Beltim.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Bendahara HKTI Kabupaten Beltim merangkap HKTI Belitung Rutama menegaskan kepentingan HKTI di era globalisasi harus sinergisitas dengan pemerintah. Upaya kita mencerdaskan petani di daerah ini lebih professional dan meningkatnya kesejahteraannya di semua aspek kehidupan petani tampil di depan mendukung program ketahanan pangan.

Raker Pertama HKTI di Tanjungpandan, Rabu (05/01) dihadiri 20 Pengurus HKTI Beltim dan Belitung, Ketua Muda HKTI Miftahudin (Udin), Bung Billi Pengurus dan Staf Beltim, anggota HKTI Beltim dan Belitung, berlangsung di Belais Cafe jalan Patimura Tanjungpandan.

Raker dibuka oleh Rutama atau lebih akrab disapa dengan Bung Tama. “Memotivasi para petani agar lebih giat lagi dalam bercocok tanam, selama ini para petani yang beralih profesi ke penambang bijih timah”. “Kita siap maju di depan menjadikan komunitas pertanian dalam wadah HKTI selalu bermitra dengan pemerintah,” terangnya.

Ketua Pemuda Tani HKTI Beltim periode 2022 – 2027 Miftahudin akrab disapa Bang Udin, menegaskan “Saya antusias dalam pengembangan Talas Beneng (Talas Besar Koneng)”. “HKTI merupakan suatu wadah bagi petani”. Secara profesi jumlah petani di daerah ini lebih banyak dibanding penambang dan nelayan. “Saat ini profesi petani menurun, dikhwatirkan dapat mengakibatkan krisis pangan, hadirnya HKTI yang mempunyai para planter (penanam) berpotensi audensi dengan pemerintah, petani sangat antusias kembali,” tandas Miftahudin.

Menurutnya pemerintah siap membantu pengadaan pupuk, bibit, mesin untuk mengolah hasil pertanian. Adanya HKTI di Belitung dan Beltim maka kekhawatiran krisis pangan di tahun 2040 dapat diminimalisir. Kementrian Pertanian mendukung keberadaan HKTI di Negeri Laskar Pelangi ini dikarenakan potensi SDA dan lahan untuk bercocok tanam di daerah ini sangat luas, menanam sayuran, palawija, talas beneng dan tanaman lainnya. Komunitas Pertanian mempunyai potensi dalam interes, para petani merasa bangga jika hasil pertaniannya berhasil dan mampu menghidupi kebutuhannya, keluarga dan lingkungan sehingga terwujud kesejahteraan petani Indonesia dan petani di daerah ini.

Menjawab Japos.co, Rutama dan Miftahudin optimis HKTI yang dipimpinnya lebih maju dan profesional kehidupan para petani diyakinkan sejahtera. “Pemerintah mengeluarkan dana 15-20% dari APBN untuk sektor pertanian. Momen ini berharga bagi HKTI, dana tersebut akan digunakan untuk kemajuan 200 anggota HKTI sehingga menjadi prioritas pertanian di Belitung dan Beltim,” pungkasnya. (Yustami/Cecep Suhendar)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *