Views: 249
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Masyarakat Simpang Kapalo Koto Kelurahan Tigo Baleh, Kecamatan ABTB, Bukittinggi Sumbar, jengkel sikap Direktur CV, Geoninyo yang cuek dan tidak peka dengan lingkungan sekitar lokasi proyek.
Keresahan masyarakat akibat kontraktor adanya pembuang bongkaran galian proyek yang diletakan di depan toko milik Rio.
Empat toko yang berjejer, sepanjang itu kontraktor CV, Genniyo menumpuk hasil galian drainase yang dikerjakan, tanpa menghiraukan keresahan masyarakat setempat.
Lebih parah lagi tumpukan galian drainase yang merusak keindahan serta menutup akses toko, sehingga toko tersebut terpaksa ditutup.
Rio pemilik toko yang terimbas, merasa tidak nyaman atas perilaku kontraktor.
“Tidak peduli lingkungan dan menutup bagian depan toko,” twrang Rio pada wartawan Kamis (16/ 12) di lokasi proyek.
Nyong Bastian selaku RT, 02/,RW,02, Kelurahan Tigo Baleh menyampaikan sudah ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini, bahkan udah disampaikan ke Lurah,” tutur Nyong Bastian.
Sementara proyek peningkatan saluran drainase perkotaan, sudah habis masa kontrak tertanggal 20 Desember 2021, namun pekerjaannya tak kunjung selesai.
Sehingga terkesan proyek senilai 500 juta, pekerjaannya sia-sia dan amburadul. Bahkan berimbas pedagang buah yang dagangannya menurun drastis.
“Sejak pekerjaan proyek didepan warung hanya jual beli 20 ribu, sementara sebelumnya dagangan Semangka sampai meraih Rp 400 ribu,” keluh Bapak yang sudah separoh baya diakibatkan tertutupnya jalan ke warung.
Sementara Lurah Tigo Baleh, Syaiful menanggapi hal tersebut mengaku sudah menghubungi kontraktor.
Namun hal tersebut, lurah mengaku tidak mengetahui karena pihak kontraktor tidak memberi tahu atas CCO pekerjaannya.
Sementara pihak Direktur CV Geoninyo, Bob saat dikonfirmasi mengatakan sedang menunggu bahan.
“Kita lagi menunggu bahan ( bixscover) yang belum kunjung datang,” kilahnya pada wartawan. (Yet)