Views: 400
DEPOK, JAPOS.CO – Kasus dugaan pemukulan terhadap wartawan oleh 2 oknum polisi di depan tempat Inul karaoke DMal Depok pada Sabtu (11/12/2021) pukul 03.25 WIB.dalam berita itu disebutkan juga Karaoke Inul diduga telah melanggar Prokes yang sudah ditentukan Pemkot Depok.
Secara resmi pengelola Inul karaoke D.Mall Depok angkat bicara memberikan klarifikasi terkait Peristiwa tersebut.
“Kami sudah menerapkan prokes sesuai aturan bagi pengujung dengan menyiapkan tempat cuci tangan pakai sabun, pengukur suhu tubuh, menyiapkan hand sanitizer dan seluruh pegawai menggenakan masker atau face shield,” kata Manajer Operasional Inul Karaoke DMal Depok, Badai saat meminta hak klarifikasi ke redaksi Japos.co, Senin (13/12/2021).
Dikatakan Badai hak klarifikasi ini kami sampaikan bahwa kejadian perkelahian sesama oknum pengujung tidak terjadi di dalam tapi terjadi diluar atau tepatnya di depan Inul karaoke DMal Depok.
“Kami, pengelola Inul karaoke DMal Depok membantah telah melanggar prokes. Kami sudah menerapkan prokes sesuai aturan bagi pengujung dengan menyiapkan tempat cuci tangan pakai sabun, pengukur suhu tubuh, menyiapkan hand sanitizer dan seluruh pegawai menggenakan masker atau face shield,” ujarnya.
Terkait jam operasional, karaoke Inul DMal Depok setiap harinya dimulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB dengan kapasitas 50 persen pengunjung.
Lebihlanjut Badai menuturkan pada saat karaoke tutup petugas kebersihan memerlukan waktu satu jam untuk membersihkan sarana dan prasarana tempat karaoke kami, lalu disemprot disinfektan. Tentu, kami harus taat prokes, kebersihan tempat karaoke harus selalu dijaga.
“Terkait berita terjadinya perkelahian seusai keluar dari tempat Inul Karaoke DMal Depok pada pukul 03.25 WIB, pada kejadian tersebut kebetulan kami sedang melakukan maintenance kerusakan room kami karena tutup lama, general cleaning dan stock opname (pengecekan seluruh stok) hingga dini hari. Pada saat karyawan hendak pulang, datang oknum pengunjung yang meminta dibukakan room, namun tidak dituruti oleh karyawan kami dan juga memang tidak bisa diaktifkan lagi karena sistem komputerisasinya otomatis shutdown,” tuturnya.
“Kami sangat menyesalkan dengan kejadian yg terjadi ini. Kami cukup tertekan karena seringkalinya beberapa oknum sering memaksa agar dibukakan room diluar jam operasional yang tidak kami turuti. Kami juga membantah dan tegaskan bahwa kami tidak menjual minuman keras (miras) dan juga tidak ada aktivitas prostitusi, apalagi menyediakan,” lanjutnya.
Ditegaskan Badai soal keributan tidak tahu apakah oknum pengujung yang mengamuk tersebut dalam pengaruh miras atau tidak. Tapi berdasarkan laporan saksi-saksi dan rekaman cctv mungkin dalam pengaruh minuman keras.
“Saat kejadian saya dan karyawan sudah pulang, mendapat laporan bahwa ada oknum pengunjung yang sudah pulang tadinya, yang mengamuk dengan mencekik, menendang dan memukuli rekannya sendiri. Terjadi juga kerusakan fasilitas Inul karaoke akibat amukan itu,” tegasnya.
Kejadian yang terjadi di luar Inul karaoke, kami tidak tahu lagi apa yang terjadi. Infonya terjadinya pemukulan dengan pengunjung lainnya.(Joko Warihnyo)