Views: 211
PEKALONGAN, JAPOS.CO – Kota Pekalongan termasuk seratus Kabupaten Kota yang didampingi oleh Kementrian Kominfo dalam rangka penyusunan masterplan smart city.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan kembali menyampaikan paparan kepada tim penilai untuk melakukan penilaian dan evaluasi dalam program gerakan menuju smart city 2021 secara daring di Ruang Nakula Kantor Setda Kota Pekalongan, Kamis(09/12/2021).
Walikota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid yang biasa disapa Aaf, dalam paparannya menyampaikan 6 dimensi yang merupakan program cepat (Quick Win) smart city yang sudah dilaksanakan Pemkot Pekalongan mulai dari Smart Governance, Smart Living, Smart Environmet, Smart Branding, Smart Economy dan Smart Society.
“Alhamdulillah tadi kami sudah menyampaikan paparan kepada tim penilai dan kita mendapatkan apresiasi atas keterbukaan informasi kita.,” terang Aaf.
“Kita juga sangat detail tadi untuk anggarannya dan program-programnya kita jelaskan sangat detail apa yang sudah tercapai dan apa yang belum kita sampaikan semua apa adanya,” lanjutnya.
Lebih lanjut Aaf juga menjelaskan kepada tim penilai terkait problematika yang ada di Kota Pekalongan secara gamblang sehingga tim asesor (penasehat) sangat mengapresiasi dan memberi masukan terkait pengembangan smart city di Kota Pekalongan.
Menurut Aaf, agar pengembangan program smart city di Kota Pekalongan ini dapat berjalan dengan lancar harus ada sinergi dengan semua pihak baik Pemerintah maupun OPD terkait.
“Pada prinsipnya pengembangan smart city di Kota Pekalongan itu harus juga bersinergi dengan semua pihak dalam arti pemerintah itu sendiri maupun dinas terkait juga harus berjalan maksimal dengan memberikan trobosan sistem yang ada di masing-masing OPD,” jelas Aaf.
Sementara itu Plt. Kepala BAPPEDA, Ir. Anita Heru Kusumorini M.Sc., menyebutkan kegiatan evaluasi program smart city ini dilakukan dua kali untuk setiap tahun atau tiap semester. “Saat belum pandemi evaluasi itu dilaksanakan secara luring, jadi kami diminta hadir untuk beberapa kali, ke Jakarta dan kemudian Banyuwangi, tetapi selama pandemi evaluasi dilaksanakan secara daring,” ucap Anita.
Anita menjelaskan Quick Win yang dipamerkan kepada tim aksesor untuk masing-masing dimensi smart city antara lain layanan SAKPORE kaitannya dengan dimensi Smart Governance, Batik Fushion untuk dimensi Smart Branding, Lokapasar untuk dimensi Smart Economy, Akselerasi Vaksinisasi Covid-19 untuk dimensi Smart Living, Pembelajaran Daring untuk dimensi Smart Society, dan MCK Adaptif untuk dimensi Samrt Environment.
“Tadi semua sudah kita laporkan dalam data-data evaluasi, kami juga melengkapi data-datanya dan alhamdulillah karena data kita cukup lengkap, saat evaluasi semester 2 ini dari asesor memberi apresiasi atas kelengkapan data kita sehingga tadi tim penilai hanya memerlukan penjelasan lebih rinci termasuk bagaimana infrastruktur digital kita, bagaimana untuk literasi smart city, dan program Quick win yang akan dipertahankan kedepan itu, dan Alhamdulillah semuanya terjawab dengan baik oleh Bapak Walikota,” pungkas Anita.(sofi)