Views: 418
Anggaran belanja modal tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan atau APBD-P Tahun Anggaran 2021 yang disahkan bersama DPRD beberapa waktu lalu.
Dari total keseluruhan anggaran Rp 4 Milyar lebih tersebut, sebesar Rp 3,5 M terinci masing-masing yakni untuk membeli mobil Jeep operasional Bupati Martin sebesar Rp 1,9 Milyar di pos anggaran Sekretariat Daerah (Setda).
Kemudian pos anggaran Dishub sebesar Rp 1,1 Milyar, pos anggaran dinas PUPR sebesar Rp 550 juta atau total Rp 1,650 Milyar semuanya membeli mobil dinas baru berjenis Mitsubishi double gardan.
Sedangkan dinas Tanakbun kebagian anggaran sebesar Rp 480 juta untuk belanja modal Pembangunan Pembibitan Kelapa Sawit di Kecamatan Matan Hilir Selatan, diperkirakan akan berlokasi di sekitar Teluk Keluang.
Berdasarkan data dari LPSE Ketapang yang dilihat hari Sabtu (4/12/2021), lima kegiatan tersebut proses pengadaanya dilakukan secara lelang pasca kualifikasi sistem gugur dengan penawaran harga terendah.
“Pengadaan kendaraan Jeep dinas untuk kepala daerah Kabupaten Ketapang, sebesar Rp 1,9 milyar. Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat sebesar Rp 550 juta. Pengadaan Mobil Operasional Double Gardan sebesar Rp 550 juta. Pembangunan Pembibitan Kelapa Sawit Distanakbun di Kecamatan Matan Hilir Selatan sebesar Rp. 480 juta dan belanja modal kendaraan dinas roda empat sebesar Rp Rp 546 juta,” demikian yang tertulis di LPSE Ketapang tersebut.
Lima jenis kegiatan pengadaan tersebut seperti menyakiti hati masyarakat Ketapang dimana keadaan infrastruktur baik dalam kota Ketapang ataupun di wilayah kecamatan pedalaman masih buruk, tapi bupati beserta jajarannya menganggarkan APBD yang terkesan jauh dari kepentingan publik.(tris/dins).