Views: 204
JAKARTA, JAPOS.CO – Guna mencapai target herd imunity (kekebalan kelompok) terhadap penularan Corona Virus Disease 2019 atau biasa disebut Covid-19, Pemerintah kebut vaksinasi ke seluruh pelosok nusantara. Apalagi, di berbagai daerah telah ditetapkan level 1 pelaksanaan PPKM sehingga jangan sampai kembali terjadi fenomena banyak yang terjangkit Covid-19.
Tak terkecuali, lembaga legislatif, dan pihak swasta turut mendukung program pemerintah dalam pemenuhan kesehatan masyarakarat di era pandemi saat ini. Seperti yang diselenggarakan di RT 24 RW 12 Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Vaksinasi massal gencar dilaksanakan, dengan kuota yang disediakan oleh pihak pelaksanan hingga 500 vaksin.
Tentu saja, hal ini mendapat respon positif dari masyarakat kelurahan Kapuk, dengan kesadaran sendiri mendatangi lokasi pelaksanaan vaksinasi di RT 12 RW 12 Kelurahan Kapuk.
Hal itu dibenarkan oleh Lurah Kapuk Ujang Sungkawa yang turut hadir dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut. Menurut Lurah Ujang bahwa kuota vaksin yang disediakan saat ini 500 vaksin yang diinisiasi oleh Carles Honores yang merupakan Anggota DPR RI, dan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Dikatakan Lurah Ujang Sungkawa, pada pelaksanaannya, warga yang divaksin bukan saja warga RW 12, namun secara umum teramasuk warga Kelurahan Kapuk.
Senada disampaikan Ketua RW 12 Sadikin. Menurutnya bahwa peserta yang divaksinasi bukan saja warganya (RW 12) namun secara umum warga Kelurahan Kapuk. “Pada kesempatan ini, tampak warga berbondong-bondang ingin (untuk) divaksin, mengingat hal ini merupakan keharusan agar kekebalan tubuh tercapai sesuai target,” ujarnya seraya menyebut warga yang datang tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.
Sementara, salah seorang warga peserta vaksinasi kepada Japos.Co mengaku sangat bangga karena dapat divaksin. “Iya, terus terang, saya sangat senang dapat divaksin, apalagi setelah kondisi tubuh saya dicek dikatakan sehat, sehingga tidak ada hambatan untuk divaksin,” katanya.
Ibu paruh baya ini menyebut, awalnya banyak diantara warga yang takut divaksin karena terhasut berita hoax. “Namun setelah pada nyadar, makanya kami berbondong-bondong untuk segera divaksin. Disampang, kan kartu vaksin sekarang dibutuhkan untuk kemana-mana,” tandansya.(B3JO)