Views: 276
KAJEN, JAPOS.CO – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pekalongan kini memiliki alat Aferesis sehingga bisa menjadi tempat rujuan bagi kabupaten lain. Hal ini disampaikan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menghadiri acara pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Pekalongan masa bhakti 2021-2026, di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Rabu (24/11/2021).
Pelantikan pengurus PMI Kabupaten Pekalongan dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin selaku ketua dewan kehormatan PMI Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu tampak hadir Ketua PMI Provinsi Jateng Sarwa Pramana, anggota dewan kehormatan PMI/Ketua Baznas dan MUI Jawa Tengah DR KH Ahmad Daroji M.Si, Ketua PMI Kabupaten Pekalongan Ir Arini Harimurti, Mantan Bupati Pekalongan Amat Antono, Wakil Bupati Pekalongan , H Riswadi SH, ketua DPRD beserta unsur forkopimda, Pj Sekda, Ketua dekranasda/Bapera Ashraff, segenap pengurus PMI kabupaten Pekalongan periode 2021-2026 ,wakil dari Kemenag serta Ketua Santri Gayeng kabupaten Pekalongan. Selain pelantikan pengurus PMI, dalam kesempatan tersebut
Bupati Fadia juga melaunching alat donor darah aferesis Unit Donor Darah PMI Kabupaten Pekalongan. Alat aferesis ini memiliki fungsi memisahkan sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma konvalesen.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus PMI. Semoga yang hari ini dilantik benar-benar menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara baik,” ucap Bupati Fadia mengawali sambutannya.
Disampaikan Bupati, menghadapi musim penghujan, pemerintah daerah memiliki banyak PR. Diantaranya persoalan banjir, rob atau tanah longsor. Dan ia meyakini PMI selalu terdepan membantu pemda mengatasi hal itu. Selain itu dari pihak pemerintah provinsi diharapkan juga membantu dan memperhatikan kondisi kabupaten Pekalongan yang secara grografis rawan terjadi bencana alam.
Dalam kesempatan itu Bupati juga melaporkan kepada Wakil Gubernur bahwa PMI kabupaten Pekalongan telah memiliki gedung sendiri. “ Saya sudah menandatangani hibah untuk tanah PMI. Berarti PMI sudah puya gedung. Saya yakin PMI kabupaten Pekalongan akan menjadi hebat, besar dan menjadi percontohan untuk kabupaten lainnya. Karena PMI kabupaten Pekalongan ini solid sekali kemanusiaannya dan membantu pemda dari segi kemanusiaan dan menanggulangi bencana,” pungkas Fadia.
Sementara itu Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana dalam sambutannya berpesan kepada jajaran PMI Kabupaten Pekalongan yang telah dilantik untuk menjaga integritas dan bekerjasama dengan pemerintah daerah.
“Bekerjalah bersama pemda karena Palang Merah adalah sinergi dengan visi misinya Bupati. Saat ini sudah masuk musim penghujan, PMI bekerja 24 jam dengan ikhlas. Tunjukkan bahwa PMI ada,” tegas Sarwa.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin selaku ketua dewan kehormatan provinsi Jawa Tengah dalam kesempatan itu menyampaikan terkait wabah covid 19, salah satu pengobatannya adalah dengan plasma konvalesen. Dan di Jawa Tengah sendiri sudah memulainya dengan Gerakan Donor Plasma Konvalen (Gedor lakon). Dengan gedor lakon ini hasilnya Jawa Tengah mengalami surplus plasma.
“Ini artinya kerja PMI benar-benar masif untuk menggerakkan kemanusiaannya. Lewat PMI kita bersama-sama menjaga kemanusiaan,” ujar Taj Yasin.
Taj Yasin juga mengingatkan kesiapsiagaan PMI lebih ditingkatkan. Terlebih dalam menghadapi wabah Covid19 yang belum selesai serta penyakit-penyakit turunan lainnya. Selain itu ancaman penyakit seperti DBD, angka kematian ibu dan balita, yang kesemuanya yang paling utama saat ini adalah bagaimana kantong darah tercukupi.
“Saya titip kepada PMI, ayo kita gerakkan bersama-sama tolong menolong dan rasa kemanusiaan, “ pesan Taj Yasin.
Kunjungannya ke Kabupaten Pekalongan kali ini, Wakil Gubernur Taj Yasin juga meninjau kegiatan Pelatihan Pertolongan Pertama dan Evakuasi di Gedung PMI kabupaten Pekalongan.(sofi)