Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEKepulauan Bangka-Belitung

Kesbangpol Belitung Deteksi Dini Kerawanan Konflik Sosial Ekonomi Akibat Tambang Timah Liar

×

Kesbangpol Belitung Deteksi Dini Kerawanan Konflik Sosial Ekonomi Akibat Tambang Timah Liar

Sebarkan artikel ini

Views: 234

BELITUNG, JAPOS.CO – Kepala Kesbangpol Kabupaten Belitung Fedy Malonda,SH menegaskan upaya menjaga situasi  IPOLEKSOSBUDHANKAM ( Ideologi, Politik ,Ekonomi ,Sosial Budaya Pertahanan dan Keamanan) di Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Babel tetap terjaga dan kondusif dari kerawanan konflik sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat di semua sektor kegiatan pemerintahan dan pembangunan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Pihaknya dalam hal ini menurunkan tim  untuk melaksanakan deteksi dini terhadap situasi stabilitas dan kamtibmas yang menjurus pada potensi kerawanan konflik. Selasa (09/11)  pukul 10.00-12.00 Wiba berlangsung di Kantor Desa Sungai Padang dan Desa Sijuk Kecamatan Sijuk.

Dipimpin Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bambang SP ST MSi dan Analisis Kewaspadaaan Dady Miradi S IP melaksanakan investigasi dan monitoring, ikut serta Perwakilan BIN (Badan Intelejen Nasional)  Daerah Belitung Ade.

Fedy didampingi Sekban Imam Fadli, SH dan Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bambang SP,ST MSi , saat di konfirmasi diruang kerjanya mengatakan pelaksanaan deteksi dini bertujuan mencari dan mengumpulkan data terhadap situasi dan kondisi diwilayah Desa Sijuk dan Desa Sungai Padang, sehubungan adanya indikasi dan potensi kerawanan konflik yang bakal terjadi akibat penambangan timah inkonvensional secara ilegal di aliran sungai balai Dusun Munsang Desa Sungai Padang Kecamatan Sijuk, diduga membabat hutan lindung pantai (HLP) viral di medsos, namun belum terjadi konflik.

Menurut Fedy,  hasil investigasi menyebutkan Kades Sungai Padang Firdaus sampai berita ini diturunkan pihak desa belum menerima keluhan dan laporan dari masyarakat adanya aktivitas tambang inkonvensional di Desa Sungai Padang. Bahkan Kades Sijuk Masri beserta perangkat desa menghimbau kepada para penambang timah.

“Permasalahan tersebut di serahkan ke lembaga adat kampung Desa Sijuk untuk dimediasi dan dicarikan solusi agar warganya tidak lagi menambang diarea sungai balai,” tandas Fedy.

Selain itu, kata Fedy, sesuai Tupoksi Kesbangpol pihaknya senantiasa mengantisipasi potensi kerawanan yang bakal terjadi agar situasi daerah terkendali dan kondusif.

Dalam kesempatan tersebut Bambang menambahkan potensi kerawanan konflik di daerah ini sering terjadi pihaknya tetap memonitor terutama wilayah kecamatan sijuk sering terjadi kasus sengketa pengelolaan lahan hutan lindung pantai (HLP) di objek wisata batu bedil desa sungai padang dan Hutan Tanaman Industri (HTI).

“Konsekuensinya kita harus investigasi lapangan jangan sampai potensi konflik tersebut terjadi di masyarakat mengklarifikasi adanya aktivitas tambang inkonvensional (TI) ilegal di Sungai Balai dan Munsang, serta langkah-langkah apa yang sudah dilakukan oleh kedua desa tersebut dalam mengantisipasi persoalan TI illegal yang berpotensi menimbulkan konflik sosial,” terangnya.

Kenyataannya, lanjut Bambang tambang timah liar benar beroperasi di wilayah tersebut. Namun Pihak Desa Sungai Padang belum pernah kelokasi, dapat informasi dari medsos adanya  aktivitas tambang inkonvensional sudah merusak Daerah Aliran Sungai (DAS) Munsang ekosistem hutan bakau. aktivitas penambangan timah, yang terlihat hanya pohon bakau yang tumbang dan mati Lebih parah lagi pihak Desa tidak pernah dilibatkan secara langsung oleh pihak Kecamatan terkait adanya aktivitas tambang.

Bambang menyarankan kepada kades agar segera melakukan pemantauan kewilayah tersebut bersama APH (Aparat Penegak Hukum) agar masyarakat tidak melakukan aktivitas penambangan. Kades Sijuk beserta perangkat desa juga menghimbau kepada penambang, permasalahan tersebut sudah di serahkan ke lembaga adat kampung agar bisa dimediasi segera dicarikan solusi.

Sementara itu BIN Daerah Belitung Ade menyarankan segera menindakklanjuti kasus yang terjadi agar konflik sosial diantisipasi.(Yustami)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *