Views: 222
PANDEGLANG, JAPOS.CO – Tim Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif Baltibang Kementrian Pertanian akan mengembangkan Talas Beneng, hal tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Kementerian Pertanian RI Prayudi Syamsuri saat menggelar Workshop Akselerasi Pengembangan usaha Talas dan Riset Pengembangan Talas Inovatif Kolaboratif (RPIK), di Hotel Horizon Altama, Rabu(17/11).
Prayudi Syamsuri mengatakan pengembangan model agorindustri dan agribisnis talas beneng sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mendukung ketahanan pangan,
“Produk-produk baru dan kekinian berbahan talas perlu dikembangkan teknologinya selain produk talas beku yang memang sudah diekspor,”katanya.
Prayudi berharap melalui riset dan pengembangan inovasi kolaboratif komoditas talas beneng yang tahun ini tengah dilakukan Balitbangtan dapat mengakselerasikan hilirisasi teknologi Litbang yang dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas ini,
“Tak hanya kolaborasi internal Balitbangtan, aksi kolaborasi riset ini turut melibatkan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten, Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, asosiasi dan perkumpulan serta UMKM penggiat talas beneng dan kami terus menjajagi dengan pihak-pihak terkait lainnya,” tutupnya.
Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Balitbang Kementan RI yang telah memilih Kabupaten Pandeglang untuk menjadikan talas beneng menjadi Perhatian Pemerintah Pusat
“Terimakasih Pak Kapuslitbang Kementan, salam untuk Pak Menteri. Kabupaten Pandeglang, Kita bangga, Pandeglang mampu mengekspor talas beneng ke tiga negara. Ini menandakan bahwa Pandeglang bisa menjadi lumbungnya talas beneng. Ya, Di pekarangan rumah warga harus ditanami ini, selain mudah menanamnya juga komoditas talas ini sangat potensial untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Irna.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Budi Januardi mengatakan kementrian Pertanian sangat mensupport akan pengembangan pertanian di Pandeglang, mulai dari Sektor Hulu sampai Hilir selama Tiga tahun,
“Melalui kegiatan riset pengembangan Inovasi dan Kolabroatis, nantinya Kabupaten Pandeglang akan mempunyai varietas unggulan tales beneng yang akan dikelola, dan beberapa hasil olahan talas beneng tersebut sudah dibuat oleh para pelaku usaha termasuk di Lima Kelompok tani di Pandeglang,”UCap Budi.
Masih kata Budi S Januardi perkembangan lahan tanam dan panen talas beneng sudah meningkat lebih 60 persen dari tahun 2020-2021.
Menurutnya, dari data yang ada, luas tanam talas beneng pada tahun 2020 seluas 424 ha dengan luasan panen talas beneng 150 ha. Pada tahun 2021 luas tanam talas beneng meningkat menjadi 714 ha atau naik 68 persen sedangkan luas panennya meningkat 61 persen atau menjadi seluas 241 ha.
“Adapun jumlah kelompok tani (Poktan) yang menanam talas beneng sebanyak 19 Poktan terdiri dari 426 petani talas beneng yang tersebar di 27 kecamatan di Kabupaten Pandeglang, dengan produksi talas beneng hingga bulan September 2021 mencapai 805 ton,” ungkap Budi.
Dalam pemaparannya Kadistan Pandeglang mengungkapkan sesungguhnya potensi lahan tanam talas beneng di Kabupaten Pandeglang sangat besar yakni bisa mencapai 1.510 ha.
“Oleh karena itu kami sudah membuat roadmap 2020-2025 (peta jalan red) pengembangan talas beneng di Kabupaten Pandeglang untuk lima tahun kedepan. Targetnya adalah perluasan areal budidaya talas Beneng yang tersebar di 35 Kecamatan dan Peningkatan pemasaran ekspor produk talas beneng langsung dari Pandeglang,” tutupnya. (Yan/Hms)