Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Wako: Labor Untuk Melayani Penyakit Menular Serta Peningkatan PAD

×

Wako: Labor Untuk Melayani Penyakit Menular Serta Peningkatan PAD

Sebarkan artikel ini

Views: 184

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Pembangunan kesehatan kota Bukittinggi sebagai  implementasi dari  Visi – Misi  Kepala Daerah, dibuktikan terus berkembang. Dibangunnya Labotarium Kesehatan di eks kantor Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Aur Kuning.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Walikota Bukittinggi Erman Safar SH, ketika  meresmikan gedung laboratorium dinas kesehatan, Minggu (04/12). Peresmian gedung  Laboratorium  dihadiri Anggota DPR RI, Ade Rezki Pratama.

Penting bagi dunia kesehatan, bagaimana labor dapat melakukan pemeriksaan terhadap penyakit menular, kebersihan air dan juga makanan. Dengan adanya  labor dengan sendirinya pelayanan terhadap kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan.

Kabar baik untuk kemajuan kesehatan masyarakat Bukittinggi. Laboratorium  bisa jadi sarana peningkatan layanan kesehatan masyarakat sekaligus   tambahan penghasilan daerah, karena daerah tetangga juga bisa memanfaatkan Labkesda kota Bukittinggi.

“Selanjutnya menunggu  kelengkapan alat pemeriksaan covid,” ungkap Wako.

Perwakilan Direktorat Fasilitas Kesehatan Kemenkes, Munir Wahyudi, jelaskan Kementerian Kesehatan berupaya melakukan transformasi sistem kesehatan dalam percepatan pemulihan pembangunan kesehatan.

Transformasi sistem kesehatan memprioritaskan program promotif preventif di seluruh lini yang dilakukan dengan berfokus pada 6 pilar.

“Pertama  transformasi layanan primer, layanan rujukan transformasi ketahanan kesehatan, transformasi sietem pemilihan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan teknologi kesehatan. Sarana prasarana alat selalu ditingkatkan  menghadapi perkembangan penyakit infeksi, itulah yang menjadi dasar kebijakan pemerintah pusat memberikan dukungan melalui daerah atau DAK untuk seluruh laboratorium kesehatan daerah agar ditingkatkan menjadi laboratorium dengan kapasitas BSL 2, lakkesda Bukittinggi  salah satunya,” ujar Munir.

Anggota komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, apresiasi, pemanfaatan DAK  pembangunan laboratorium. Ini sudah menjadi sesuatu yang wajib di setiap daerah. Bahkan,  menjadi salah satu labkesda terlengkap di Sumatra Barat.

“Dengan fasilitas yang ada, labkesda  sudah bisa melakukan pemeriksaan makanan, air dan kedepan juga bisa untuk virus covid dan penyakit menular lainnya. Bukittinggi tidak perlu lagi ke daerah lain  melakukan pemeriksaan. Bahkan setelah adanya Lab , tentu akan bisa melayani masyarakat dengan baik, tidak hanya Bukittinggi tapi daerah lain dan berdampak pada PAD Kota Bukittinggi,” imbuh Ade.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan, Linda Faroza, dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan 2022, memberikan kesempatan bagi Labkes untuk pengembangan laboratorium mitigasi pencegahan penyakit menular.

“Tahun ini labkes dapat DAK bidang kesehatan sebesar Rp 8,7 milyar,” ujar Linda Faroza.

Linda merinci dana  diperuntukan untuk rehab berat gedung kantor Rp 5 milyar, pengadaan peralatan labor Rp 3 milyar dan pengadaan instalasi pengolahan air limbah Rp 750 juta.

Menurut Linda Faroza, rehab berat gedung kantor eks kantor kesehatan  menelan dana Rp 3,9 milyar lebih dengan waktu pelaksanaan 111 hari kalender.

Dengan dibangunnya Gedung Laboratorium Kesehatan kota Bukittinggu, telah sesuai dengan standar pelayanan Laboratorium Kesehatan Kabupaten- Kota berdasarkan pedoman disain tipikal Laboratorium Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2021.

Selanjutnya  dapat difungsikan  pemeriksaan biomolekular dengan biosafety Level 2 (BSL-2).

Gedung Labkes memiliki 4 ruang pengujian, ruang laboratorium air, ruang laboratorium lingkungan, ruang laboratorium makanan dan minuman serta ruang laboratorium biomolekular. Laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) untuk menghadapi penyakit infeksi yang berkembang di masyarakat. Labkes  sudah bisa melakukan pemeriksaan BSL-2 untuk mitigasi atau pencegahan penularan penyakit menular,” kata Linda.(Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *