Views: 159
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Secara nasional kota Bukittinggi keluar 10 besar inflasi tertinggi dan menduduki rangking ke-11. Hal tersebut disampaikan Walikota saat Rapat kerja Pengendalian inflasi Daerah (TPID) di Aula Balai Kota Bukittinggi, Rabu (16/11).
Berbagai dampak inflasi terus menghadang, meningkatnya pengangguran dan angka kemiskinan. Termasuk penduduk miskin rentan terhadap kenaikan harga, khususnya kelompok harga makanan.
Perkembangan inflasi Bukittinggi bulan Oktober mengalami deflasi 0,25% (mtm) atau 7,49% (vov), dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inlafasi dan kota mengalami deflasi.
“Kota Bukittinggi turun peringkat angka inflasi, berada peringkat ke-11 dari seluruh kota yang mengalami inflasi”, ujarnya.
Tingginya inflasi akibat keterbatasan pasokan komoditas dengan curah hujan dan kenaikan harga pupuk dan BBM. Pihaknya tetap berupaya menjaga kestabilan harga dengan memberikan bantuan sosial (subsidi) pada masyarakat dan UMKM.
“Solusi agar dapat bertahan dari badai global dengan menjaga daya beli dan mendukung UMKM yang nota bene merupakan tulang punggung ekonomi kota Bukittinggi” kata Wako Erman.(Yet)