Views: 227
BANJAR, JAPOS.CO – Kenaikan BBM bersubsidi yang diberlakukan 3 September lalu berimbas ke sektor transportasi. Sejumlah pengusaha dan sopir angkutan dalam kota di Terminal Kota Banjar, melakukan penyesuaian tarif baru bagi para penumpangnya.
Ahmad (45), sopir Angkot 06 Jurusan Banjar-Langensari saat dimintai tanggapan mengatakan bahwa saat ini para sopir angkutan jurusan dalam kota mulai menyesuaikan dengan tarif baru sebagai dampak kenaikan BBM. “Tarif baru untuk angkutan penumpang dalam kota tersebut mulai berlaku untuk penumpang umum, pedagang maupun pelajar atau siswa sejak Senin pekan ini,” jelasnya, Rabu (7/9).
Kenaikan tarif baru tersebut dilakukan untuk menghindari kerugian karena dampak naiknya harga BBM. “Biasanya tarif lama untuk penumpang dalam kota trayek Banjar Langensari yaitu Rp12 ribu, pedagang Rp10 ribu dan pelajar Rp5000,” sebutnya.
Kini, penyesuaian tarif diberlakukan diakibatkan kenaikan harga BBM sekitar Rp1000.sampai Rp3000 untuk semua kategori penumpang. Ahmad mengungkapkan bahwa kenaikan harga BBM sebetulnya memberatkan para awak angkutan karena akan membebani para penumpang dan pengusaha angkutan.
Sementara itu, Ketua Komunitas Ojek Online GI Kota Banjar, Aras, menyayangkan dengan naiknya harga BBM. Menurutnya, kenaikan harga BBM sebesar Rp2400 per liter memberatkan bagi pelaku usaha jasa ojek online dan konsumen. “Belum lagi jika kenaikan harga BBM nantinya diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pokok,” keluhnya. (Mamay)