Views: 159
KARAWANG, JAPOS.CO – Ikhtiar percepatan dan orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP) mendapat suntikan darah segar. Kali ini datang dari para jurnalis dan pemerhati program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) yang tergabung dalam Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jawa Barat. Perkumpulan jurnalis yang berdiri sejak 20 Mei 1973 ini memastikan diri untuk ambil bagian dalam upaya suksesnya Program Bangga Kencana di Jawa Barat.
Dukungan tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi PKBRS Tingkat Provinsi dan orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP) yang disampaikan Ketua IPKB Jawa Barat, Najip Hendra SP sewaktu menyampaikan materi dengan judul Peran Media Dalam Mendukung Bangga Kencana Jawa Barat, bertempat di Hotel Mercure Karawang, Selasa-Rabu (2-3/8) yang dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Dr. Drs. Wahidin, M.Kes, Deputi Bidang Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, dr. Eni Gustina, MPH, Ketua Koalisi Kependudukan Jawa Barat, Dr. Ferry Hadiyanto MA, para Kepala OPD KB, OPD Dinkes dan perwakilan Rumah Sakit Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Pemimpin redaksi Wartakencana.com sekaligus sekretaris koalisi kependudukan Indonesia tersebut mengatakan, bahwa forum konsolidasi media yang tergabung dalam IPKB siap berada di garda depan advokasi dan penyebarluasan informasi serta orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP). Percepatan penurunan dan orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP) di Jawa Barat, kata Najip, lebih dari sekadar lisan, komitmen dukungan terhadap program tersebut sebelumnya dituangkan dalam bentuk kesepahaman bersama melalui penandatanganan MoU antara IPKB Jawa Barat dengan BKKBN perwakilan Jawa Barat.
Menurut Ketua IPKB Jawa Barat yang pernah mendapatkan penghargaan Gubernur Jawa Barat sebagai Pendukung Sosialisasi dan Promosi Program Kependudukan dan KB melalui media tahun 2012 sekaligus penerima penghargaan Wirakarya Kencana dari Kepala BKKBN Pusat tersebut mengungkapkan bahwa keanggotaan IPKB bukan semata jurnalis atau wartawan yang sehari-hari meliput KB atau Bangga Kencana. Dalam menjalankan tugasnya, anggota IPKB senantiasa akrab dengan isu-isu sosial, ekonomi, politik, hingga kebudayaan. Ini yang kemudian menjadikan jejaring IPKB sangat luas, sehingga menjadi modal dalam melakukan advokasi kepada para pengambil kebijakan. “Mereka adalah mitra Bapak/Ibu di kabupaten dan kota dalam menggelorakan program Bangga Kencana, khususnya saat ini fokus pada isu-isu stunting dan orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP),” ungkap Najip.
Mengapa Media atau Penulis harus dilibatkan, tegas Wakil sekretaris jenderal IKA UPI sekaligus wakil sekretaris DPD KNPI Jawa Barat tersebut, karena menurutnya para awak media yang tergabung dalam IPKB sangat dekat dengan para pemangku kebijakan. “Media memiliki aksesilibitas luas, bisa menghubungi siapa saja, kapan saja. Mampu menyederhanakan pesan, membunyikan angka menjadi lebih manusiawi. Memiliki kepekaan tinggi terhadap masalah. Menjadi mata dan telinga pengelola program Bangga Kencana di daerah, serta bekerja sesuai profesinya, menulis secara reguler di media masing- masing. Menyediakan rubrik khusus secara berkala, mengembangkan media khusus dengan tema dan sasaran spesifik mengenai program Bangga Kencana, menjadi penyedia konten atau kontributor/penulis untuk portal resmi SKPD KB di daerah masing-masing, memfasilitasi penyusunan berita resmi (press release) SKPD KB bagi media massa dan melakukan advokasi program kepada stake holders terkait, “ tegas Najip.
Tak ayal, dukungan IPKB membuat sumringah Deputi Bidang Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, dr. Eni Gustina, MPH, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, DR. Drs. Wahidin, M.Kes, dan Ketua Koalisi Kependudukan Jawa Barat, Dr. Ferry Hadiyanto MA. Ketiganya berharap IPKB mampu berkolaborasi dan menjalankan perannya secara nyata di masyarakat. “Upaya percepatan orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP)di Jawa Barat mendapat dukungan luar biasa. Bila sebelumnya mendapat dukungan dari kalangan akar rumput di desa dan kelurahan, kali ini datang dari salah satu kekuatan demokrasi kita, kalangan Pers. Kita semua bersyukur mendapat dukungan dari komunitas para pencerah kehidupan. Keterlibatan media juga menjadi bukti nyata kolaborasi pentahelix di Jawa Barat,” ujar ketiganya.
Dr. Wahidin menilai peran media sangat penting untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP). “Keberhasilan orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP) membutuhkan sebuah kolaborasi strategis antara pemangku kepentingan, termasuk media. Media menjadi salah satu pilar dalam strategi nasional percepatan orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP). Dalam hal ini terkait perubahan perilaku dan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi). Di sinilah peran IPKB menjadi sangat penting. Harapan kami, teman-teman IPKB bisa membantu untuk melakukan KIE kepada masyarakat. Selain di provinsi, tentu saja di kabupaten dan kota bisa berkomunikasi dengan para kepala OPD KB untuk meningkatkan koordinasi dalam mengawal pemberitaan orientasi penurunan angka Kematian Ibu melalui KB Pasca Persalinan (KBPP) ini,” pungkas Wahidin. (Mamay)