Views: 166
CIAMIS, JAPOS.CO – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada tahun 2022 ini di tingkat Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI berlangsung secara daring dan luring dan itu diikuti semua pengurus PPNI kabupaten/kota secara nasional, termasuk Kabupaten Ciamis.
Kehadiran Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin secara daring memberikan kebanggaan tersendiri bagi Ketua Umum DPP PPNI, Harif Fadhillah dan seluruh Pengurus PPNI maupun Perawat dimanapun berada. Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI, Apri Sunadi dan Pengurus DPP PPNI lainnya hadir langsung di Graha PPNI Jakarta.
Dalam rangkaian peringatan HUT PPNI Ke 48, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha secara daring melaunching Majalah PPNI. Dikatakannya, PPNI telah melalui perjalanan panjang sebagai organisasi profesi Perawat di Indonesia, dan bukan hal yang mudah untuk menjaga kelangsungan sebuah organisasi yang senantiasa menjadi rumah bagi warga profesinya.
Diakuinya, PPNI telah melewati berbagai era pemerintahan yang silih berganti, namun PPNI tetap berdiri sendiri sebagai sebuah mercusuar pergerakan keperawatan di Indonesia sejak dibentuk tahun 1974 lalu. “Hingga hari ini PPNI telah terus berkembang bersama bangsa ini dan berperan serta dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia pada khususnya,” terang Doktor Keperawatan ini.
Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa PPNI merupakan organisasi profesi Perawat sebagai perwujudan semangat profesi keperawatan, dimana seluruh pelayananan keperawatan pada intinya berfokus menjaga dan meningkatkan status kesehatan klien atau masyarakat. “Maka perlulah kita memperingati bersama, hari yang berbahagia ini. Atas keteguhan semangat kita bersama, sehingga organisasi PPNI dapat berdiri 48 tahun lamanya sampai hari ini,” ungkapnya.
Ditegaskannya, momen HUT kali ini untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar organisasi PPNI beserta anggota Perawat semakin maju, profesional dan terpelihara kesatuannya dimasa-masa yang akan datang. Indonesia tidak akan pernah menjadi bangsa yang kuat dan maju, jika manusianya tidak sehat, jadi bangsa yang sehat adalah bangsa yang terpenuhi kondisi kesejahteraan fisik, psikis, sosial dan ekonomi, terutama dalam hal aspek kesehatannya.
“Bangsa Indonesia yang sehat merupakan peran dan tanggungjawab seluruh komponen negara, bukan hanya pemerintah saja, tetapi Perawat sebagai tenaga kesehatan dan juga partisipasi masyarakatnya. Pada situasi pandemi Covid-19, memang menyebabkan perubahan dan pergolakan di berbagai aspek kehidupan diantaranya sosial, ekonomi, politik, budaya dan lain sebagainya. Namun pandemi ini, bukan menjadi penghalang bagi seorang Perawat, sebaliknya agar tetap berkarya dan melakukan pengabdian dalam menjalankan tugas profesinya. Perawat telah menjadi garda terdepan yang signifikan di sektor kesehatan pada masa pandemi Covid-19 ini,” tegasnya.
Gebyar Akselerasi Vaksinasi Booster
Sementara itu setelah selesai mengikuti kegiatan vicon, para pengurus PPNI di Kabupaten Ciamis, Kamis (17/3) menggelar pelayanan vaksinasi yang dipusatkan di Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis dengan melibatkan para tenaga medis yang berada di Puskesmas Kecamatan Banjaranyar dan Kecamatan Banjarsari dengan menyasar masyarakat di dua kecamatan tersebut.
Ketua PPNI Kabupaten Ciamis, H. Acep Joni Heryanto melalui wakil ketua Bidang Diklat DPD PPNI Kabupaten Ciamis, H. Asep Gunawan, S.Kep.Ners.M.Pd.,M.Kep mengatakan, bahwa kegiatan yang digelar dalam memperingati HUT PPNI ke-48 ini dalam upaya mensukseskan program pemerintah PPNI terus gencar menggelar pelayanan vaksinasi di setiap daerah. Hal tersebut sesuai dengan tema HUT PPNI ke-48 ini Perawat Bersama Rakyat Menuju Bangsa Sehat Bebas dari Covid-19.
“Kegiatan dengan melibatkan Satgas Tingkat Kabupaten Ciamis dan dipusatkan di Kecamatan Banjaranyar. Hal ini sebagai bentuk nyata dalam membantu masyarakat dimana perawat sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19, “ kata H. Asep.
Saat ini PPNI Kabupaten Ciamis, kata H. Asep, terus memperjuangkan nasib rekan-rekan tenaga perawat honorer dimana mereka meminta pemerintah pusat maupun daerah agar bisa meningkatkan kesejahteraannya.
“Ini karena mereka juga memberikan pelayanan kesehatan yang sama dengan perawat berstatus pegawai tetap. Mereka memiliki kompetensi, kontribusi yang sama di saat pandemi Covid-19. Kami minta Pemerintah meningkatkan kesejahteraan mereka dengan mengangkat sebagai PPPK atau pegawai tetap di instansi-instansi pemerintah baik RSUD atau Puskesmas,” kata H. Asep.
Tidak hanya itu, tandas H. Asep, juga menyampaikan bahwa dirinya menjamin para perawat honorer itu memiliki kompetensi yang sama dengan mereka yang telah berstatus pegawai tetap.
“Sepanjang pandemic Covid-19, sudah ada kurang lebih 700 perawat di Indonesia yang meninggal dunia saat menangani pasien kasus aktif, mereka bekerja penuh dedikasi tanpa memandang status kepegawaiannya, “ tandasnya. (Mamay)