Scroll untuk baca artikel
BengkuluBeritaHEADLINESUMATERA

Tiga Tahun Irigasi Tak Berfungsi Ratusan Lahan Sawah di Selagan Kecil Mukomuko Kekeringan

×

Tiga Tahun Irigasi Tak Berfungsi Ratusan Lahan Sawah di Selagan Kecil Mukomuko Kekeringan

Sebarkan artikel ini

Views: 159

MUKOMUKO, JAPOOS.CO – Sudah tiga tahun belakangan ini Bendungan Irigasi yang berada di  Selagan Kecil, Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengalami kerusakan parah. Dimana informasi yang dihimpun media Japos.co penyebab kerusakan yang terjadi pada Bendungan Irigasi tersebut disebabkan oleh terjangan banjir sehingga Bronjong pada bangunan irigasi daerah itu mengalami patah dan putus sehingga terjadinya penimbunan pada kepala Bronjong.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Irigasi yang biasa nya berfungsi untuk mengalirkan air kepersawahan petani di daerah itu ternya sudah tiga tahun ini Irigasi itu tidak berfungsi sebagai mana mestinya.

Untuk dapat menggarap lahan sawa, warga setempat terpaksa harus merogoh kantong nya guna beriyuran untuk dapat mengontrak alat pengangkut air ke lahan persawahan untuk di alirkan dalam lahan persawahan, masing- masing warga menyumbangkan uangnya sebesar Rp. 50.000,

Udah tiga tahun Bronjong putus kena banjir dan Kepala bendungan tertimbun, tidak pernah dapat perhatian dari pemerintah Daerah Mukomuko, padahal lebih kurang 100 hektar aset sawah yang di aliri irigasi Selagan kecil ini, karena masyarakat sudah banyak yg mengeluh mau nanam sawit, dengan itu kami terpaksa mangajak masyarakat iuran Rp. 50.000.

“Udah tiga tahun Bronjong putus kena banjir dan Kepa bengungan tertimbun, tidak pernah dapat batuan dan perhatian Pemda Mukomuko, padahal lebih kurang 100 hektar aset sawah yang di airi irigasi selagan kecil ini, karena masyarakat sudah banyak yg mengeluh mau nanam sawit, dengan itu kami terpaksa mangajak masyarakat iuran 50 ribu menyewa alat demi mendapat air  untuk menggarab sawah. menyewa alat demi mendapat air  untuk menggarab sawah,” ujar Tiga Juli Rabu, ( 22/2) yang merupakan warga setempat.

“Kami berharap dari petani kepada pemerintah daerah maupun provinsi untuk dapat sekiranya di perhatikan agar petani sawah disini tidak kesulitan dan dapat mengelolah sawahnya dengan baik pungkas,” Tiga Juli.(JPR)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *