Views: 433
PEKANBARU, JAPOS.CO – Edward Sirait harus menelan kekecewaan atas pelayanan buruk sebuah Rumah Sakit yang menangani anaknya yang masih Batita.
Awalnya sang buah hati yang masih berumur 1,5 Tahun itu mengalami sakit Flu Singapura dan dibawa ke Rumah Sakit Vita Insani (RSVI) Siantar pada Jumat (15/09/2023), namun ketika hendak di infus sejak kemarin beberapa kali infus mengalami masalah.
“Banyak sekali alasannya, yang patahlah, yang bocorlah, alatnya yang tidak baguslah, padahal kami masuk ke ruangan VIP, ” keluh Edward kepada media, Sabtu (16/09/2023).
Parahnya lagi, kata Edward perawat yang melakukan penanganan mengaku takut dan tidak mampu menginfus anaknya.
“Terakhir mereka bilang takut untuk memberikan infus, malah katanya mau dicarikan yang jago nginfus, ” ucapnya.
Kekuatiran Edward makin bertambah ketika anaknya mengalami kejang-kejang, dan menyebutkan jika obat yang dimasukkan ketubuh anaknya tidak bisa masuk.
“Saya yakin obatnya tidak masuk, karena saya lihat keluar terus, terus katanya jam 1 pagi ada masukkan obat, tapi saya ragu karena tidak ada kami lihat, ” jelas Edward.
Bahkan kata Edward, dirinya sudah mengirim keluhan kepada pihak managemen RS RSVI namun hingga pagi tadi pihak RSVI belum ada melakukan penanganan yang signifikan kepada anaknya.
“Sudah disampaikan juga ke pihak managemen, namun hingga kini sampai saat ini belum ada penanganan, ” terangnya.
Diduga ada 10 pelanggaran fatal yang dilakuka pihak Rumah sakit, seperti fasilitas VIP yang tidak selayaknya, selang infus dan jarum yang ditangan bayi tidak ditutup sehingga angin masuk kan itu resiko bagi bayi, sedangkan selang infus tidak boleh ada gelembung udara, ini dibuka malah lobangnya dibiarin terbuka
“Kalau kenapa-kenapa nanti gimana, siapa yang bertanggung jawab, biar tidak menjadi kebiasaan mereka bang, cukup anak kami ajalah begini, ” ucap Edward. (AH)