Views: 375
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Dalam pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat penting dilaksanakan agar terwujud generasi yang kompeten dan berperilaku sesuai nilai-nilai pancasila, juga memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan dari lingkungan sekitar, tak terkecuali bagi peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Seperti yang dilaksanakan oleh TK Ma’had Islam Kota Pekalongan, pada Minggu (11/6/2023).
Gelar karya dengan mengusung tema “Kearifan Lokal” tersebut dihadiri oleh Walikota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik), Zainul Hakim, Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya, kabid PAUD dan PNF Dindik, Sherly Imanda Hidayah serta tamu undangan lainnya. Kepala TK Ma’had Islam Kota Pekalongan, Mutiara Aminah mengatakan bahwa kegiatan gelar karya merupakan lanjutan dari pelaksanaan kurikulum batik. Peserta didik diajarkan bagaimana batik dapat dibuat dengan berbagai macam media seperti tisu, lilin, pelepah pisang, kuas dan benang hingga eco print.
Lewat kurikulum batik, selain untuk menambah pengetahuan, siswa juga bisa lebih mengeksplor potensi dirinya, saling bekerjasama dengan sesama kawannya, menumbuhkan jiwa nasionalisme, “Setelah mereka berkreasi dan berhasil membuat sebuah produk bertemakan batik, kita lanjutkan dengan mengenalkan mereka bagaimana berwirausaha melalui gelar karya, dengan membuat sesuatu yang berharga juga dari barang bekas kemudian di package dengan kain perca batik, ada bando, tempat tisu, tempat pensil, kipas, dompet, tas, figura dan sapu tangan,” katanya.
Ia melihat 120 anak sangat antusias dalam kegiatan tersebut, pelibatan dan dukungan para orang tua juga menurutnya sangat luar biasa, “Dengan adanya gelar karya, kami para guru berharap siswa bisa lebih merasa dihargai, apalagi hasil produk anak ini juga dibeli oleh orang tua, tentunya anak akan lebih bangga dan semakin semangat dalam pembelajaran proyek lainnya ke depan,” sambungnya.
Sementara itu, Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya menyampaikan apresiasi kegiatan ini, menurutnya sangat bagus, melatih dan meningkatkan kreativitas anak-anak juga memperkenalkan kearifan lokal kota Pekalongan dengan batiknya, “Luar biasa, ternyata anak usia dini juga bisa berkreasi, bisa membatik, bisa mengolah limbah menjadi barang bernilai jual,” sanjung Inggit.
Disampaikan Inggit, untuk membentuk generasi yang mandiri, berprestasi, mampu hidup bermasyarakat dan mampu menyelesaikan permasalahan harus dididik sedini mungkin. Ia yakin kegiatan serupa telah dilaksanakan oleh seluruh lembaga PAUD lainnya, diharapkan guru pendidik tidak lelah untuk berinovasi dalam berkegiatan agar tercipta generasi SAKPORE dan berkarakter nilai pancasila.(sofi)