Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEKALIMANTANKalimantan Barat

Yankes PT BGA Group Ketapang Dinilai Buruk, Pasien Wanita Asal NTT Meninggal di Jalan

×

Yankes PT BGA Group Ketapang Dinilai Buruk, Pasien Wanita Asal NTT Meninggal di Jalan

Sebarkan artikel ini

Views: 375

KETAPANG, JAPOS.CO –  Pelayanan kesehatan PT.BGA Group Wilayah 10 SBJE Hingga Rindo di Wilayah Desa Sei Melayu Rayak kecamatan Sei Melayu Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat dinilai Buruk, Pasien Wanita Atas Nama Novia Izabel Kehi (24) tahun dari kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) Meninggal di jalan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Menurut keterangan Aksio Pires (27) tahun suami dari Pasien meninggal atas nama Novia Izabel kehi (24), saat di konfirmasi di ruang Jenazah Rumah Sakit Fatimah menjelaskan bahwa

Kronologis kejadian istrinya (pasien) dibawa ke Rs Fatimah menggunakan mobil Ambulance dengan seorang perawat baru bekerja sebulan, perawat tersebut duduk di depan bersama supir Ambulance sedangkan dirinya dan satu satu orang saudara kandung istrinya duduk di belakang ambulance menemani pasien.

Sampai di jalur jalan Desa Pelang, jarum infus pasien lepas, suami pasien berusaha memberhentikan mobil Ambulance, agar memberitahu perawat yang duduk di depan mobil ambulan memasang kembali jarum infus yang terlepas di pasien. Sampai di jembatan Pawan satu suami pasien kembali memberhentikan mobil Ambulance memanggil perawat yang duduk di depan bahwa oksigen di mobil ambulance habis, dan pasien pun meninggal di jalur jalan jembatan Pawan satu.

Hal ini di uangkan Akasio Pires (27), bekerja sebagai pemanen buah sawit Divisi I, karyawan tetap di PT. BGA Group Wilayah 10 SBJE Hungga Rondo Desa Sungai Melayu Kecamatan Sungai Melayu Rayak saat berada di Ruang Jenazah Rumah Sakit Fatimah (14/01) menuturkan;

” Saat istri saya di rujuk ke rumah sakit Fatimah menggunakan mobil Ambulance, di temani satu orang perawat, perawat duduk di depan mobil ambulan bersama supir. Jarum Infus lepas dan oksigen habis di jalan, istri saya meninggal di jalan “. Ungkap Akasio Pires.

Akasio Pires menambahkan bahwa istrinya, tidak bisa makan dari hari Kamis dan Jumadi dirinya bermaksud untuk membawa istrinya rujuk klinik perusahaan namun mobil ambulan Perusahaan PT.BGA Group tidak ada di tempat, sehingga dirinya berinisiatif menggunakan mobil sekolah untuk membawa istrinya yang sedang sakit ke klinik Perusahaan pada Sabtu (14/01) pagi.

” Istri saya tidak makan sejak hari Kamis dan jumat, karena mobil ambulance perusahaan tidak ada ditempat, saya berinisiatif membawa istri saya yang sedang sakit pakai mobil sekolah ke klinik perusahaan untuk mendapatkan surat rujukan ke RS Fatimah”. Tutup Akasio Pires.

Agar berita ini bisa berimbang dan tidak sepihak, japos.co melakukan konfirmasi ke pihak menejemen perusahaan menghubungi selamat selaku CSR PT.BGA Group dan Ridwan selaku humas umum PT.BGA Group lewat whatsapp namun hingga berita ini diterbitkan belum mendapatkan jawaban. (AGUSTINUS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *