Views: 193
KAJEN, JAPOS.CO – Dipenghujung pergantian tahun cuaca extrime kembali melanda di wilayah kabupaten Pekalongan hujan yang mengguyur dengan inten sitas tinggi terjadi sejak sabtu hingga minggu 1 januari 2023 mengakibatkan di sejumlah wilayah bagian Utara Kabupaten Pekalongan terendam banjir hingga ketinggian 60 – 1 meter,sehingga mengakibatkan 899 Jiwa harus mengungsi dan aktifitas ekonomi lumpuh total.
Pantauan Japos co, Minggu (1/1/2023) siang di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan untuk ketinggian air mencapai 60 sentimeter hingga 1 meter.
Terlihat tim SAR gabungan, dibantu baik dari BPBD, Basarnas, SAR Bumi Santri, PMI, Bagana dan Tagana, melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir menggunakan perahu karet.
Menurut Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat meninjau lokasi banjir di Desa Pacar, dapur umum, dan lokasi pengungsian di Masjid Al Huda Dupantex Tirto.
“Setiap tahun memang Kabupaten Pekalongan langganan banjir.”Apalagi Pekalongan, robnya masih tinggi.
Untuk mengantisipasi banjir tahunan tersebut pemerintah kabupaten berencana akan menambah dan memperbesar pompa banjir di Kecamatan Tirto.
Itu yang akan kami lakukan tahun ini.Memang anggarannya butuh besar. Karena, itu kalau cuma dari kami mungkin sulit, harus melibatkan dari pusat maupun provinsi,” katanya.
Kemudian, saat ini sudah ada ratusan jiwa yang mengungsi akibat banjir.Pemkab Pekalongan akan mem-backup pengungsi dan akan kami perhatikan.
“Kami juga memohon, apabila masih ada warga yang memilih bertahan di rumah dengan alasan sudah biasa dengan banjir, silakan,” lanjutnya.
“Tapi kalau ada lansia atau balita, tentu kami harus paksa mengungsi karena demi kesehatan mereka juga,” jelasnya.
Fadia menambahkan, ratusan pengungsi ini tersebar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Tirto dan Siwalan.(Sofi)